Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara merupakan salah satu jalur dakwah para cendekiawan-cendekiawan Islam untuk menyebarkan agama, dengan cara ini secara tidak langsung para masyarakat atau rakyat dari kerajaan kerajaan tersebut mau tidak mau memeluk agama Islam.
Sebenarnya secara teori agama Islam asuk ke Indonesia pada abad ke-7, namun nyatanya Islam baru berkembang dan maju pesat pada sekitar abad ke tiga belas.
Seperti yang kita ketahui, agama Islam di Indonesia pada mulanya dibawa oleh para pedagang-pedagang timur tengah yang sedang melakukan jual beli di daerah samudra hindia.
Akan tetapi, dakwah-dakwah Islam baru mulai maju dan berkembang pada saat kerajaan-kerajaan Islam bermunculan di nusantara, dan berikut inilah kerajaan kerajaan tersebut:
1. Samudera Pasai - Kerajaan samudra pasai merupakan kerajaan tertua di Sumatra sekaligus di Indonesia. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1273-an ini terletak tidak jauh dari pusat kota Aceh atau NAD. Kerajaan Samudera pasai memiliki Sultan Malik As-Shaleh sebagai sultan pertama sekaligus pendiri kerajaan tersebut.
2. Kesultanan Aceh Darussalam - Setelah kerajaan samudra pasai lengser dari tahtanya, munculah kesultanan aceh darussalam yang berhasil menggabungkan kekuatan kerajaan daya kedalamnya. Salah satu tindakan kesultanan ini adalah dengan menyerang pasukan portugis pada masa penjajahan di bawah komando Sultan Ali Mughayat.
1. Kerajaan Demak - Seperti yang kita ketahui, kejayaan kerajaan islam bersumber dari mundurnya kerajaan-kerajaan hindu-budha di nusantara. Begitu pula dengan kerajaan demak, kerajaan ini disinyalir sebagai transformasi dari kerajaan maja pahit yang runtuh beberapa waktu setelah kerajaan demak ini dibangun, atau tepatnya pada abad 15-an. Raden Patah merupakan raja pertama sekaligus pendiri kerajaan ini.
2. Kerajaan Mataram - Asal usul berdirinya kerajaan mataram adalah akibat dari habisnya masa kejayaan kerajaan demak yang semakin lama semakin memudar, pada awalnya kerajaan mataram bernama kerajaan pajang, akan tetapi Sutawijaya memindahkan pusaka kerajaan pajang ke mataram. Kerajaan ini juga berperang penting dalam memajukan sektor agraris di pulau jawa, khususnya dalam bidang pertanian.
3. Kesultanan Banten - Kesultanan banten terbentuk pada tahun 1520-an atau sekitar abad 15-an. Pada dasarnya, kesultanan banten merupakan hasil pelebaran wilayah yang dilakukan oleh kerajaan demak, pada saat itu Maulana Hasanudin yang merupakan putra kerajaan demak menundukkan beberapa kawasan di pulau jawa, kawasan itupun diberi nama dengan suroswan hingga akhirnya menjadi pusat pemerintahan yang bernama kesultanan banten.
1. Kerajaan Pontianak - Tanjungpura dan Lawe merupakan dua kerajaan yang cukup terkenal di provinsi kalimantan yang biasa disebut juga dengan kerajaan Pontianak. Kerajaan ini memiliki peranan yang cukup baik dalam menghasilkan beberapa komoditi dalam sektor sumber daya alam seperti tambang, pertanian, dan perkebunan. Kerajaan ini berada di bawah kekuasan kerajaan Mataram di pulau jawa.
1. Kerajaan Gowa Tallo - Kerajaan ini baru resmi memegang teguh agama Islam sebagai pondasi mereka pada awal abad 16 atau tepatnya pada tahun 1600-an. Selanjutnya kerajaan Gowa Tallo ini terus melebarkan sayapnya dengan menyebarkan kekuasaan politiknya agar kerajaan-kerajaan disekitarnya juga masuk islam.
Seperti yang kita ketahui Maluku merupakan salah satu pulau penghasil rempah-rempah terbanyak di Indonesia, dengan begitu tak heran mengapa para penjajah sangat ingin menjajah dan merebut provinsi maluku ini.
Karena posisinya yang strategis, Maluku merupakan salah satu pusat perdagangan yang terpenting di daerah timur Indonesia, karena provinsi ini merupakan salah satu jalur perdagangan yang ada pada masa itu.
Kerajaan-kerajaan islam yang terdapat di Maluku antara lain adalah Ternate dan Tidore yang terletak di bagian utara pulau Maluku. Dalam perkembangannya, dua kerajaan mayoritas ini banyak sekali membuat karya-karya seni dan kebudayaan bercorakan Islam.
Beberapa teori mengatakan bahwasanya Islam terlah terlebih dahulu didakwahkan di Pulau Papua pada sekitar abad ke-13 oleh seorang cendekiawan Islam bernama mubaligh yang berasal dari Naggroe Aceh Darussalam. Bahkan beberapa sumber mengatakan bahwa pada masa itu sudah terdapat beberapa kerajaan Islam yang berdiri di Papua, diantaranya adalah Kerajaan Waigeo dan Kerajaan Misool.
Pada awalnya, kehadiran Islam di provinsi Nusa Tenggara dimulai dari daerah Lombok yang diperkirakan pada tahun 1600-an yang diperkenalkan oleh putra sunan Giri, yakni Sunan Perapen. Sedangkan Islam mulai masuk daerah Sumbawa dibawa oleh para cendekiawan yang berasal dari sulawesi selatan pada pertengahan abad 15.
1. Kerajaan Lombok dan Sumbawa - Pada awalnya Prabu Rengkasari merupakan pimpinan atau raja dari kerajaan yang terdapat di Lombok pada masa itu, akan tetapi akhirnya mereka ditundukan dan harus berada dibawah komando kekuasaan Kerajaan Gowa Talo pada awal abad 16.
Akibat tekanan-tekanan yang disebabkan oleh VOC Belanda, akhirnya pusat kerajaan lombok dimigrasikan ke daerah Sumbawa pada tahun 1670-an yang bertujuan agar perluasan pendakwahan Islam semakin pesat, selain itu Sumbawa juga dinilai memiliki posisi strategis untuk dijadikan sebagai pusat kerajaan Islam di provinsi Nusa Tenggara.
Sebenarnya secara teori agama Islam asuk ke Indonesia pada abad ke-7, namun nyatanya Islam baru berkembang dan maju pesat pada sekitar abad ke tiga belas.
Seperti yang kita ketahui, agama Islam di Indonesia pada mulanya dibawa oleh para pedagang-pedagang timur tengah yang sedang melakukan jual beli di daerah samudra hindia.
Akan tetapi, dakwah-dakwah Islam baru mulai maju dan berkembang pada saat kerajaan-kerajaan Islam bermunculan di nusantara, dan berikut inilah kerajaan kerajaan tersebut:
Kerajaan Islam di Sumatra
1. Samudera Pasai - Kerajaan samudra pasai merupakan kerajaan tertua di Sumatra sekaligus di Indonesia. Kerajaan yang berdiri pada tahun 1273-an ini terletak tidak jauh dari pusat kota Aceh atau NAD. Kerajaan Samudera pasai memiliki Sultan Malik As-Shaleh sebagai sultan pertama sekaligus pendiri kerajaan tersebut.
2. Kesultanan Aceh Darussalam - Setelah kerajaan samudra pasai lengser dari tahtanya, munculah kesultanan aceh darussalam yang berhasil menggabungkan kekuatan kerajaan daya kedalamnya. Salah satu tindakan kesultanan ini adalah dengan menyerang pasukan portugis pada masa penjajahan di bawah komando Sultan Ali Mughayat.
Kerajaan Islam di Jawa
1. Kerajaan Demak - Seperti yang kita ketahui, kejayaan kerajaan islam bersumber dari mundurnya kerajaan-kerajaan hindu-budha di nusantara. Begitu pula dengan kerajaan demak, kerajaan ini disinyalir sebagai transformasi dari kerajaan maja pahit yang runtuh beberapa waktu setelah kerajaan demak ini dibangun, atau tepatnya pada abad 15-an. Raden Patah merupakan raja pertama sekaligus pendiri kerajaan ini.
2. Kerajaan Mataram - Asal usul berdirinya kerajaan mataram adalah akibat dari habisnya masa kejayaan kerajaan demak yang semakin lama semakin memudar, pada awalnya kerajaan mataram bernama kerajaan pajang, akan tetapi Sutawijaya memindahkan pusaka kerajaan pajang ke mataram. Kerajaan ini juga berperang penting dalam memajukan sektor agraris di pulau jawa, khususnya dalam bidang pertanian.
3. Kesultanan Banten - Kesultanan banten terbentuk pada tahun 1520-an atau sekitar abad 15-an. Pada dasarnya, kesultanan banten merupakan hasil pelebaran wilayah yang dilakukan oleh kerajaan demak, pada saat itu Maulana Hasanudin yang merupakan putra kerajaan demak menundukkan beberapa kawasan di pulau jawa, kawasan itupun diberi nama dengan suroswan hingga akhirnya menjadi pusat pemerintahan yang bernama kesultanan banten.
Kerajaan Islam di Kalimantan
1. Kerajaan Pontianak - Tanjungpura dan Lawe merupakan dua kerajaan yang cukup terkenal di provinsi kalimantan yang biasa disebut juga dengan kerajaan Pontianak. Kerajaan ini memiliki peranan yang cukup baik dalam menghasilkan beberapa komoditi dalam sektor sumber daya alam seperti tambang, pertanian, dan perkebunan. Kerajaan ini berada di bawah kekuasan kerajaan Mataram di pulau jawa.
Kerajaan Islam di Sulawesi
1. Kerajaan Gowa Tallo - Kerajaan ini baru resmi memegang teguh agama Islam sebagai pondasi mereka pada awal abad 16 atau tepatnya pada tahun 1600-an. Selanjutnya kerajaan Gowa Tallo ini terus melebarkan sayapnya dengan menyebarkan kekuasaan politiknya agar kerajaan-kerajaan disekitarnya juga masuk islam.
Kerajaan Islam di Maluku
Seperti yang kita ketahui Maluku merupakan salah satu pulau penghasil rempah-rempah terbanyak di Indonesia, dengan begitu tak heran mengapa para penjajah sangat ingin menjajah dan merebut provinsi maluku ini.
Karena posisinya yang strategis, Maluku merupakan salah satu pusat perdagangan yang terpenting di daerah timur Indonesia, karena provinsi ini merupakan salah satu jalur perdagangan yang ada pada masa itu.
Kerajaan-kerajaan islam yang terdapat di Maluku antara lain adalah Ternate dan Tidore yang terletak di bagian utara pulau Maluku. Dalam perkembangannya, dua kerajaan mayoritas ini banyak sekali membuat karya-karya seni dan kebudayaan bercorakan Islam.
Kerajaan Islam di Papua
Beberapa teori mengatakan bahwasanya Islam terlah terlebih dahulu didakwahkan di Pulau Papua pada sekitar abad ke-13 oleh seorang cendekiawan Islam bernama mubaligh yang berasal dari Naggroe Aceh Darussalam. Bahkan beberapa sumber mengatakan bahwa pada masa itu sudah terdapat beberapa kerajaan Islam yang berdiri di Papua, diantaranya adalah Kerajaan Waigeo dan Kerajaan Misool.
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Pada awalnya, kehadiran Islam di provinsi Nusa Tenggara dimulai dari daerah Lombok yang diperkirakan pada tahun 1600-an yang diperkenalkan oleh putra sunan Giri, yakni Sunan Perapen. Sedangkan Islam mulai masuk daerah Sumbawa dibawa oleh para cendekiawan yang berasal dari sulawesi selatan pada pertengahan abad 15.
1. Kerajaan Lombok dan Sumbawa - Pada awalnya Prabu Rengkasari merupakan pimpinan atau raja dari kerajaan yang terdapat di Lombok pada masa itu, akan tetapi akhirnya mereka ditundukan dan harus berada dibawah komando kekuasaan Kerajaan Gowa Talo pada awal abad 16.
Akibat tekanan-tekanan yang disebabkan oleh VOC Belanda, akhirnya pusat kerajaan lombok dimigrasikan ke daerah Sumbawa pada tahun 1670-an yang bertujuan agar perluasan pendakwahan Islam semakin pesat, selain itu Sumbawa juga dinilai memiliki posisi strategis untuk dijadikan sebagai pusat kerajaan Islam di provinsi Nusa Tenggara.