Sejarah
UPTD Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah Dan Hijauan Makanan Ternak(BPT-SP & HMT) Cikole Lembang berdiri tahun 1952 dengan nama Taman Ternak yang di prakarsai oleh Drh. Soedjono Koesoemohardjo berada di bawahJawatan Kehewanan Priangan Barat yang kegiatan utamanya budidaya ternak sapiperah serta pengembangan komoditi ternak lainnya.
Pada tahun 1964 tanggungjawab Balai diserahkan kepada Dinas Peternakan PropinsiDT I Jawa Barat, selanjutnya pada tahun 1983 berubah menjadi UPTD BalaiPembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Cikole Lembang. Pada tahun 1999 berubah kembali menjadi UPTD BPT-HMT Ternak Perah Cikole Lembang dan pada tahun 2002 hingga 2009 sesuai dengan perda nomor 5 th 2002 menjadi UPTD Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Perah (BPPT-SP) Cikole Lembang. 2009 S/D SEKARANG, SESUAI PERGUB 113 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UPTD DAN BADAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT MENJADI UPTD BALAI PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK (BPT SP & HMT) CIKOLE LEMBANG
Lokasi dan Iklim
UPTD Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-SP &b HMT) Cikole Lembang berada di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung yang memiliki jarak 22 Km di sebelah Utara Kota Bandung, 4 Km dari Ibukota Kecamatan Lembang. Memiliki ketinggian 1.200 m diatas permukaan laut dengan jenis tanah andosol. Berdasarkan kondisi geografis dan topografinya, merupakan dataran tinggi dan beriklim dingin hingga sedang dengan data klimatologis, sebagaimana berikut :
Temperatur max : 24,6 C
Temparatur min : 13,8 C
Kelembaban : 80,5%
Curah hujan : 2,393 mm/tahun
Evaporasi : 3,4 mm/hari
Radiasi : 285 cal/cm
Luas Lahan dan Pemanfaatannya
Luas lahan yang dimiliki hingga saat ini yaitu 61,54 hektar, dengan perincian 9,8 hektar di lokasi Cikole(tahun 1952) dan 51,74 hektar (pengembangan lahan tahun 2002 dan 2003) di Instalasi Subang tepatnya di Desa Dayeuhkolot dan Desa Sukamandi Kecamatan Sagalaherang serta Desa Bunihayu dan Desa Tambakmekar Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. Dari jumlah lahan tersebut, 56,74 hektar diantaranya sementara ini dimanfaatkan untuk kebun rumput yaitu 5 hektar di Cikole dan 51,74 hektar di Instalasi Subang. Sedangkan sisa lahan lainnya merupakan bangunan.
Populasi,Produksi Susu dan Hijauan Makanan Ternak
Populasi ternak sapi perah yang dikelola saat ini (per awal Jni 2011) sebanyak 192 ekor, terdiri dari 65 ekor sapi perah dewasa, 70 ekor sapi muda dan 57 ekor sapi anak. Sedangkan jumlah produksi yang dihasilkan berkisar 600 Liter per hari atau rata-rata produksi. Kemampuan produksi hijauan makanan ternak (HMT) atau rumput yang dihasilkan saat ini sebanyak 240 ton/Ha/tahun dari lokasi kebun rumput Cikole dan k.l. 140 ton/Ha/tahun dari Instalasi Subang. Disamping itu di lokasi Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah Dan Hijauan Makanan Ternak(BPT-SP & HMT) Cikole Lembangsaat ini dimiliki pula kurang lebih 33 jenis hijauan dari jenis rumput dan legiuminosa dalam bentuk kebun koleksi.
Kerjasama Teknisdengan JICA-Jepan
Pada bulan Maret tahun 1997, menjadi lokasi utama (main site) Kerjasama Teknis Dairy Technology Improvement Project antara pemerintah Indonesia cq. Direktorat Jenderal Peternakan denganpemerintah Jepang cq. Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam bentuk transfer teknologi bidang feeding and management, Milking Hygiene, Health Reproductive dan Forage Production and Utility serta bantuan fisik (bangunan kandang, workshop, pasteurisasi, laboratorium susu) dan peralatan lainnya.
Pada bulan Maret tahun 1997, menjadi lokasi utama (main site) Kerjasama Teknis Dairy Technology Improvement Project antara pemerintah Indonesia cq. Direktorat Jenderal Peternakan denganpemerintah Jepang cq. Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam bentuk transfer teknologi bidang feeding and management, Milking Hygiene, Health Reproductive dan Forage Production and Utility serta bantuan fisik (bangunan kandang, workshop, pasteurisasi, laboratorium susu) dan peralatan lainnya.